Saya yakin
pasti diantara kita atau bahkan kita sendiri
sangat suka sekali nonton film kartun atau animasi, termasuk saya
sendiri sangat menyukainya walaupun ada orang2 di sekitar saya yang bilang kalo
saya kekanak kanakan, karena masih suka dan bisa dibilang hobi sekali nonton
film kartun atau animasi walaupun saya sudah dewasa dan menikah. Tapi memang
begitulah kenyataannya, pasti yang suka juga setuju kan..?!. Buat yang bilang kekanak kanakan
tunggu dulu, film kartun atau animasi jaman sekarang ( kalau jadul saya gak tau
ya..) tidak hanya menyajikan karakter utama dan pemain2nya yang lucu dan imut
hasil buatan animator, tetapi juga ada pelajaran dan nilai2 hidup yang terselip
atau bahkan menjadi jalan cerita utama dalam setiap ceritanya.
Salah satunya dalam film animasi KUNGFU PANDA, pasti yang suka/hobi animasi udah nonton donk ya..?. secara di tv hampir setiap bulan pasti ditayangin, tapi jangan sekedar nonton ya dan terkesima dengan imut ngegemesinnya Po si panda gemuk yang polos sang pemeran utama, tapi coba kita simak jalan ceritanya, rangkuman ceritanya begini.
Bercerita
tentang Po si panda gendut yang polos dan hobi makan yang secara tiba2 di
ramalkan akan menerima gulungan emas yang akan merubahnya menjadi seorang
petarung naga yang hebat dan sakti, tetapi banyak yang tidak percaya dengan
ramalan tersebut karena sosok Po yang tidak meyakinkan untuk seseorang yang
hebat dan sakti. Tetapi ramalan tetaplah harus dituruti karena itu berasal dari
kura2 tua seorang pendekar sesepuh. Mau tidak mau Po pun dilatih kung fu agar
siap menerima gulungan emas tersebut sementara sang macan putih yang jahat
sedang berlari berusaha untuk mengambil gulungan emas tersebut. Dan akhirnya pun
po siap untuk menerima gulungan tersebut, gulungan emas trsbt sudah ditangan po
ketika dibuka yang ada hanya cermin dirinya. Ternyata gulungan itu tidak berisi
apapun yang ada hanya kertas emas yang mengkilap bak cermin, po sempat marah
dan bingung, karena dia merasa latihan kungfu yang berat dialaminya hanya sia2
saja, tetapi akhirnya dia mengerti untuk menjadi pendekar hebat dan sakti tidak
ada jurusnya yang ada hanya percaya terhadap kemampuan diri sendiri.
Jadi makna
dari film tersebut adalah, kesuksesan kita tergantung pada satu orang yaitu
kita sendiri. Apa yang mampu kita kerahkan dalam hidup, adalah apa yang akan
kita dapatkan dari hidup. Kita tidak bisa meminjam, meminta, atau mencuri
kesuksesan orang lain. Memang orang lain mampu mengilhami, mengajarkan,
mendorong, dan menghibur kita. Tetapi satu-satunya yang menjalani hidup kita
dan yang mampu memberikan pilihan terbaik adalah diri kita sendiri.
Kita tidak
perlu menjadi orang lain, untuk dapat membuat dunia menjadi berbeda. Setiap
orang punya cara sendiri2 untuk mengubah dunia, karena setiap orang memiliki
hasrat. Bila hasrat yang ada dalam diri kita adalah hasrat mencari arti hidup
diri kita, maka itulah hasrat sejati untuk mengubah dunia.
Lepas dari
sekedar hasrat, semua yang terjadi, yang dilihat, dan diperhatikanorang adalah
tindakan. Setiap tindakan memang menghasilakan banyak kemungkinan, tetapi tanpa
tindakan, yang ada hanya hasrat yang gagal.
Kita semua
pasti tertarik untuk mengubah dunia menjadi lebih baik, maka dari itu siapkan
diri kita dalam kesatuan hasrat dan tindakan, dan InsyaAllah duniapun akan
memberikan jalan.
No comments:
Post a Comment