“ Maa..ad om
badut ma..!!, liat yuk maa..” kata seorang anak kecil ditengah ramainya salah
satu mall di kota bandung yang merengek ke ibunya karena ingin melihat
pertunjukan badut yang saat itu sedang belangsung di dalam pusat perbelanjaan
tersebut.
Siapa sih
yang ngak tau sama yang namanya badut atau sering di panggil “om badut” oleh
anak2 kecil di luar sana, jangan2 anda juga dulunya begitu sangat suka melihat om
badut ketika sedang beraksi. Memang tidak bisa di sangkal klo anak anda atau
mungkin anda sendiri sangat suka dengan badut karena pakaian dan sosoknya yang
lucu, juga menggemaskan, dan tidak jarang pula ada yang bisa memberikan atraksi
seperti sulap ataupun sirkus.
Tetapi
tahukah anda..!!
Busana badut
seperti yang dikenal sekarang, sesungguhnya hasil perkembangan kostum yang
pernah populer di Jerman dan Inggris sekitar abad ke-18 Masehi. Waktu itu
dandanan dan gaya pantomim pickellherring begitu terkenal. Cirinya adalah baju
dan sepatu yang gombrong atau kebesaran, penutup kepala warna warni, serta
renda besar yang melingkar di seputar leher sang badut.
Pada abad ke
– 18 Masehi ini pula, badut mulai menjadi bagian penting dari pertunjukan
sirkus kala itu. Maklum, atraksi sirkus biasanya dipenuhi dengan adegan –
adegan akrobat yang menegangkan. Nah, kehadiran makhluk aneh pemancing tawa
diharapkan bisa mengendurkan kembali urat saraf yang meregang. Hingga saat ini
aksi para badut tetap menjadi mata acara yang ditunggu-tunggu.
Seorang
komedian legendaris dunia yang terkenal dengan aksi pantomimnya, dan juga
menjadi inspirasi para komedian jaman sekarang pernah berkata :
“ Cuma Badut
yang bisa membuat manusia terbang ke awan, bukannya para politikus tukang
berkelahi “ ( Charlie Chaplin ) .
No comments:
Post a Comment