Friday 19 April 2013

Om Badut..



“ Maa..ad om badut ma..!!, liat yuk maa..” kata seorang anak kecil ditengah ramainya salah satu mall di kota bandung yang merengek ke ibunya karena ingin melihat pertunjukan badut yang saat itu sedang belangsung di dalam pusat perbelanjaan tersebut.



Siapa sih yang ngak tau sama yang namanya badut atau sering di panggil “om badut” oleh anak2 kecil di luar sana, jangan2 anda juga dulunya begitu sangat suka melihat om badut ketika sedang beraksi. Memang tidak bisa di sangkal klo anak anda atau mungkin anda sendiri sangat suka dengan badut karena pakaian dan sosoknya yang lucu, juga menggemaskan, dan tidak jarang pula ada yang bisa memberikan atraksi seperti sulap ataupun sirkus.

Tetapi tahukah anda..!!

Busana badut seperti yang dikenal sekarang, sesungguhnya hasil perkembangan kostum yang pernah populer di Jerman dan Inggris sekitar abad ke-18 Masehi. Waktu itu dandanan dan gaya pantomim pickellherring begitu terkenal. Cirinya adalah baju dan sepatu yang gombrong atau kebesaran, penutup kepala warna warni, serta renda besar yang melingkar di seputar leher sang badut.

Pada abad ke – 18 Masehi ini pula, badut mulai menjadi bagian penting dari pertunjukan sirkus kala itu. Maklum, atraksi sirkus biasanya dipenuhi dengan adegan – adegan akrobat yang menegangkan. Nah, kehadiran makhluk aneh pemancing tawa diharapkan bisa mengendurkan kembali urat saraf yang meregang. Hingga saat ini aksi para badut tetap menjadi mata acara yang ditunggu-tunggu.

Seorang komedian legendaris dunia yang terkenal dengan aksi pantomimnya, dan juga menjadi inspirasi para komedian jaman sekarang pernah berkata :

“ Cuma Badut yang bisa membuat manusia terbang ke awan, bukannya para politikus tukang berkelahi “ ( Charlie Chaplin ) .

No comments:

Post a Comment